Jumat, 13 Mei 2011

Melukis Kaca (Video)

Finishing lukisan kaca siswa-siswi Kelas XII,
SMAN 1 Purwanegara tahun 2011




Kameramen: Pak Triyatno

Melukis Kaca (Foto)

Finishing lukisan kaca karya-karya siswa Klas XII, 
SMAN 1 Purwanegara, tahun 2011
 
 

  
 

 






Fotografer: Pak Triyatno

Kamis, 12 Mei 2011

Bupati Djasri Membatik

Bapak Bupati Banjarnegara, Drs. Ir. Djasri, MM, MT membatik

Pada tanggal 2 Mei 2011, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan, Kabupaten Banjarnegara mengadakan Pameran Pendidikan yang dipusatkan di Kecamatan Karangkobar, tempatnya di SMPN 1 Karangkobar. Sewaktu bapak Bupati mengunjungi Stan Pameran Penididikan SMAN 1 Purwannegara, beliau mencoba membatik, didampingi Dwi Puspitaningrum, siswi Klas X-4 SMAN 1 Purwanegara.

Selasa, 10 Mei 2011

Pameran Pendidikan 2011

Foto-foto sewaktu SMAN 1 Purwanegara mengikuti Pemeran Pendidikan 
 Kabupaten Banjarnegara 
di Karangkobar
pada tanggal 2 Mei 2011

Oktifiani Klas X-2 SMAN 1 Purwanegara sedang menemani Bu Budiati.
Dwijono Klas X-2, Rohmat Klas XI-IPA1 dan temannya sedang diskusi



Dwi Puspitaningrum Klas X-4  SMAN 1 Purwanegara sedang membatik.

Siti Normayanti Klas X-2 SMAN 1 Purwanegara sedang ngeblok (nembok) 

Haryanti Klas X-1 SMAN 1 Purwanegara sedang mengeblok (nembok)

Dwi Puspitaningrum Klas X-4 SMAN 1 Purwanegara dan temannya 
sedang membatik

Dwi Puspitaningrum Klas X-4  SMAN 1 Purwanegara sedang membatik.

Dwi Puspitaningrum Klas X-4 dan Siti Normayanti X-2   
SMAN 1 Purwanegara sedang  membatik

Oktifiani Klas X-2 SMAN 1 Purwanegara sedang membatik
Haryanti Klas X-1 dan Oktifiani Klas X-2 SMAN 1 Purwanegara
 sedang membatik

Dwi Puspitaningrum, Siti Normayanti,  Bu Budiati,  Haryanti, dan Oktifiani

Dwi Puspitaningrum, Siti Normayanti,  Bu Budiati,  Haryanti, dan Oktifiani

Nglowong: melekatkan lilin yang pertama pada pola dasar atau
kerangka dari motif tersebut. 
(Karya siswa SMAN 1 Purwanegara 2011)

Nglowong: melekatkan lilin yang pertama pada pola dasar atau
kerangka dari motif tersebut. 
(Karya siswa SMAN 1 Purwanegara 2011)

Nglowong: melekatkan lilin yang pertama pada pola dasar atau
kerangka dari motif tersebut. 
(Karya siswa SMAN 1 Purwanegara 2011)

Dwi Puspitaningrum Klas X-4 dan Siti Normayanti Klas X-2
 SMAN 1 Purwanegara sedang asyik membatik.

Senin, 09 Mei 2011

Contoh Produk Batik

Parang rusak barong (batik tulis)
Kegunaan   : Kain Panjang
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Filosofi        : Parang berarti senjata yang menggambarkan kekuasaan, 
                      kekuatan, dan kecepatan  gerak. Ksatria yang menggunakan 
                      batik ini kuat dan limpat (dapat bergerak dengan gesit).

Truntum (batik tulis)
Kegunaan : Dipakai saat upacara pernikahan
Filosofi      : Truntum berarti menuntun. Diharapkan si pemakai (orang tua 
                    mempelai berdua) mampu memberi petunjuk/contoh kepada 
                    kedua putra-putrinya untuk memasuki kehidupan baru berumah 
                    tangga yang penuh liku-liku..

Kawung (batik tulis)
Kegunaan    : Sebagai kain panjang
Unsur motif  : Geometris
Filosofi         : Kain ini dipakai oleh raja dan keluarga dekatnya. Sebagai 
                      lambang keperkasaan dan keadilan. Empat bulatan dengan 
                      sebuah titik pusat  juga melambangkan raja yang didampingi 
                       pembantunya.

Sidomukti (batik tulis)
Kegunaan    : Kain panjang
Unsur motif : Lar, candi
Filosofi         : Motif ini berarti darma, kemakmuran dan melindungi buminya, 
                       yang mempunyai harapan/tujuan baik. Digunakan dalam 
                      upacara panggih pengantin.

Semen romo (batik tulis)
Kegunaan    : Kain panjang
Unsur motif : Lar, meru
Filosofi         : Motif ini berarti bersifat darma, adil terhadap sesama, 
                      teguh hati,  berjiwa luhur, tidak “adigang-adigung” dan ada 
                      kesaksian melawan musuh.


Gumin tambun (batik cap)
Kegunaan    : Selendang Wanita
Unsur motif : Gumin Tambun
Filosofi         : Gumin Tambun adalah ukiran yang ditempatkan pada daun 
                       pintu rumah. Ukiran ini menurut mitologi Hindu Kaharingan 
                       mempunyai kekuatan sebagai pengikat bagi harta kekayaan,
                       jika harta ini masuk akan sulit keluar, disamping itu juga  
                      sebagai simbol kelembutan budi luhur pemiliknya terhadap 
                      siapapun yang masuk ke rumah itu.

Tatu payung (batik cap)
Kegunaan    : Pakaian pria dan wanita
Unsur motif : Tatu payung
Filosofi         : Tatu Payung adalah suatu ukiran pada papan kecil yang dibuat 
                       sebelum orang menanam padi. Pembuatannya dilakukan di 
                       ladang. Selanjutnya ukiran ini ditaruh pada sarang bibit, agar 
                       nanti padi berbuah dengan baik mendapat hasil yang banyak.

Batik modern
Kombinasi antara lilin pada kain dan pewarnaan menghasilkan suatu corak. Hasil corak baru yang dibuat secara spontan ini disebut dengan macam- macam nama, antara lain: batik modern, batik painting, batik gaya bebas, batik tanpa pola atau batik abstrak. Pemakaiannya terutama sebagai hiasan dinding, kemudian dipakai pula sebagai kemeja, rok dan ada pula yang diubah khusus untuk kain nyamping wanita.

Batik modern
Salah satu contoh batik modern dipakai sebagai hiasan dinding. Goresan lilin pada kain dengan kuas menghasilkan komposisi yang unik setelah dipadukan dengan warna.

Lebah bergantung (batik cap)
Kegunaan   : Pakaian pria/wanita
Unsur Motif : Lebah bergantung, bunga hutan, pucuk pakis.
Filosofi        : Memakai hiasan lebah bergantung berombakombak dipandang 
                      mata, hidup sentosa tolong menolong, jauh dari segala aib dan 
                      nista.

Sumber: BSE-smk10 KriyaTekstil Budiyono

Proses Pembuatan Batik

Langkah-langkah pemmbuatan batik adalah seperti beikut ini. Proses Pembuatan Batik berikut ini sebenarnya sama dengan Proses Pembuatan Batik (video) yang saya posting sebelumnya.

1. Menyiapkan gambar kerja
Gb.1. Gambar kerja
 



















2. Menjiplak gambar di atas kain atau memola (memberi pola).
Gb.2.  Memola















3. Membatik klowong sesuai dengan motif yang dikehendaki
Gb.3. Membatik klowong












4. Mencelup kain batik ke dalam larutan TRO untuk memudahkan 
     warna meresap ke kain.
Gb.4. Mencelup dalam larutan TRO
















5. Mewarna pertama menggunakan zat warna napthol, kemudian meniiriskan,
Gb.5. Warna pertama
           Celup napthol                  Celup garam pembangkit











6. Mencuci dengan air bersih dan mengeringkan dengan cara 
    diangin-anginkan atau dijemur di tempat  yang teduh
Gb.6.  Menjemur/mengangin-anginkan
















7. Membatik / menutup bagian yang dikehendaki tidak berwarna dengan 
     menggunakan lilin tembok
 Gb.7.  Nembok















8. Menutup dasar batikan dengan menggunakan parafin.
Gb.8.  Menutup dengan parafin
















9. Mewarna kedua dengan zat warna napthol, kemudian angkat dan tiriskan.
Gb.9.  Warna kedua

















10. Mencuci dan mengeringkan dengan cara diangin-anginkan atau 
       dijemur di tempat yang teduh.
Gb.10.  Menjemur/mengangin-anginkan
















11. Nglorod / menghilangkan lilin / malam pada kain yang menempel. 
      Mencuci dengan air bersih sampai benar-benar bersih, tidak ada lilin 
      atau bekas noda-noda yang menempel  kemudian mengeringkannya.
Gb. 11.  Nglorod
 

 















12. Menghaluskan kain batik dengan cara disetrika .
     Menjahit  pada bagian tepi taplak batik.
Gb.12.  Menyeterika kain batik















 
Gb.13.  Hasil jadi taplak meja


















Sumber: BSE-smk10 KriyaTekstil Budiyono

Minggu, 08 Mei 2011

Sabtu, 07 Mei 2011

Alat -alat untuk membatik

Alat yang digunakan untuk membuat batik ada beberapa jenis, masingmasing
alat memiliki jenis dan fungsinya sendiri. Jenis alat untuk membatik antara lain:


Canting Batik:
Untuk membatik di atas kain












Wajan dan kompor:
Untuk mencairkan lilin batik 
 











Canting cap dan meja cap:  
Untuk membuat motif cap di atas kain








Timbangan:  
Untuk menimbang warna lilin









Stik besi:  
Untuk menghilangkan tetesan lilin
 










Dingklik:  
untuk duduk pada waktu membatik tulis












Gawangan:  
untuk membentangkan kain/mori batik











Meja pola:  
Untuk memindahkan gambar dari kertas ke kain













Mangkok, gelas dan sendok  
Untuk tempat melarutkan warna batik










 Ember  
Untuk tempat mewarna kain batik









Gunting:  
Untuk memotong kain










Penghapus, pensil, spidol, rautan, dan penggaris:  
Untuk menggambar pola











Scrap:  
Untuk membersihkan lilin yang menetes di lantai.











Seterika dan meja seterika:  
Untuk menghaluskan kain














Kompor pompa dan kompresor:
Untuk merebus air lorodan











Kenceng:  
Untuk tempat melorod kain batik.













Wajan cap (Loyang, serak kasar, serak halus, kain blaco kasar, kain blaco tipis): 
Untuk mencairkan lilin batik cap.
 










Ceret dan kompor minyak:  
Untuk merebus air











Sumber: BSE-smk10 KriyaTekstil Budiyono