Senin, 09 Mei 2011

Contoh Produk Batik

Parang rusak barong (batik tulis)
Kegunaan   : Kain Panjang
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Filosofi        : Parang berarti senjata yang menggambarkan kekuasaan, 
                      kekuatan, dan kecepatan  gerak. Ksatria yang menggunakan 
                      batik ini kuat dan limpat (dapat bergerak dengan gesit).

Truntum (batik tulis)
Kegunaan : Dipakai saat upacara pernikahan
Filosofi      : Truntum berarti menuntun. Diharapkan si pemakai (orang tua 
                    mempelai berdua) mampu memberi petunjuk/contoh kepada 
                    kedua putra-putrinya untuk memasuki kehidupan baru berumah 
                    tangga yang penuh liku-liku..

Kawung (batik tulis)
Kegunaan    : Sebagai kain panjang
Unsur motif  : Geometris
Filosofi         : Kain ini dipakai oleh raja dan keluarga dekatnya. Sebagai 
                      lambang keperkasaan dan keadilan. Empat bulatan dengan 
                      sebuah titik pusat  juga melambangkan raja yang didampingi 
                       pembantunya.

Sidomukti (batik tulis)
Kegunaan    : Kain panjang
Unsur motif : Lar, candi
Filosofi         : Motif ini berarti darma, kemakmuran dan melindungi buminya, 
                       yang mempunyai harapan/tujuan baik. Digunakan dalam 
                      upacara panggih pengantin.

Semen romo (batik tulis)
Kegunaan    : Kain panjang
Unsur motif : Lar, meru
Filosofi         : Motif ini berarti bersifat darma, adil terhadap sesama, 
                      teguh hati,  berjiwa luhur, tidak “adigang-adigung” dan ada 
                      kesaksian melawan musuh.


Gumin tambun (batik cap)
Kegunaan    : Selendang Wanita
Unsur motif : Gumin Tambun
Filosofi         : Gumin Tambun adalah ukiran yang ditempatkan pada daun 
                       pintu rumah. Ukiran ini menurut mitologi Hindu Kaharingan 
                       mempunyai kekuatan sebagai pengikat bagi harta kekayaan,
                       jika harta ini masuk akan sulit keluar, disamping itu juga  
                      sebagai simbol kelembutan budi luhur pemiliknya terhadap 
                      siapapun yang masuk ke rumah itu.

Tatu payung (batik cap)
Kegunaan    : Pakaian pria dan wanita
Unsur motif : Tatu payung
Filosofi         : Tatu Payung adalah suatu ukiran pada papan kecil yang dibuat 
                       sebelum orang menanam padi. Pembuatannya dilakukan di 
                       ladang. Selanjutnya ukiran ini ditaruh pada sarang bibit, agar 
                       nanti padi berbuah dengan baik mendapat hasil yang banyak.

Batik modern
Kombinasi antara lilin pada kain dan pewarnaan menghasilkan suatu corak. Hasil corak baru yang dibuat secara spontan ini disebut dengan macam- macam nama, antara lain: batik modern, batik painting, batik gaya bebas, batik tanpa pola atau batik abstrak. Pemakaiannya terutama sebagai hiasan dinding, kemudian dipakai pula sebagai kemeja, rok dan ada pula yang diubah khusus untuk kain nyamping wanita.

Batik modern
Salah satu contoh batik modern dipakai sebagai hiasan dinding. Goresan lilin pada kain dengan kuas menghasilkan komposisi yang unik setelah dipadukan dengan warna.

Lebah bergantung (batik cap)
Kegunaan   : Pakaian pria/wanita
Unsur Motif : Lebah bergantung, bunga hutan, pucuk pakis.
Filosofi        : Memakai hiasan lebah bergantung berombakombak dipandang 
                      mata, hidup sentosa tolong menolong, jauh dari segala aib dan 
                      nista.

Sumber: BSE-smk10 KriyaTekstil Budiyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar